kesehatan

Thursday, August 30, 2007

Hipertensi Dapat Sebabkan Kerusakan Ginjal

Hipertensi Dapat Sebabkan Kerusakan Ginjal

stress salah satu penyebab hipertensi

stress salah satu penyebab hipertensi

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan ginjal hipertensi Dr.J. Pudji Rahardjo, SpPD-KGH di Jakarta, Rabu, menjelaskan bila tekanan darah melebihi 140 mmHg/90 mmHg maka aliran darah ke ginjal akan terganggu.

Bila salah satu faktor pendukung kerja ginjal, misalnya aliran darah ke ginjal, jaringan ginjal atau saluran pembuangan ginjal terganggu atau rusak maka fungsi ginjal akan terganggu atau berhenti sama sekali (gagal ginjal tahap akhir), kata dr. Pudji.

"Ateroskeloris menyebabkan aliran darah ke organ berkurang dan bisa mengakibatkan kematian sel organ, kalau organnya ginjal menyebabkan gagal ginjal," ujarnya.

Ia menjelaskan, seorang penderita gagal ginjal tahap akhir hanya bisa bertahan hidup dengan menjalankan cuci darah (hemodialisis) seumur hidupnya.

"Dan itu biayanya sangat mahal, sekitar Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu untuk sekali dialisis. Padahal seorang penderita gagal ginjal paling tidak harus cuci darah dua kali seminggu," jelasnya.

hipertensi dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal

hipertensi dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal

Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa ada hubungan timbal balik antara hipertensi dan penyakit ginjal.

Adanya kerusakan pada bagian ginjal tertentu, terutama bagian korteks/lapisan luar, kata dia, akan merangsang produksi hormon renin yang akan menstimulasi terjadinya peningkatan tekanan darah dan hipertensi.

Selain itu, saat ginjal rusak ekskresi atau pengeluaran air dan garam akan terganggu sehingga mengakibatkan isi rongga pembuluh darah meningkat dan tekanan darah naik.

Hipertensi, yang sebagian besar disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan makan garam, stress dan gangguan metabolisme lemak dan karbohidrat, merupakan gangguan kesehatan yang diderita 10 persen-30 persen orang dewasa di semua negara di dunia.

penyakit yang disebabkan karena hipertensi]

penyakit yang disebabkan karena hipertensi

Terapi hipertensi yang ditujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi kurang dari 140 mmHg/90 mmHg, kata dia, bisa dilakukan dengan menggunakan obat-obat antihipertensi seperti diuretik, beta bloker, antagonis kalsium, ACE inhibitor, alfa bloker, dan angiotensin II antagonis.

"Penanganan hipertensi yang disertai kerusakan ginjal ditujukan untuk mencapai target ideal 130 mmHg/80 mmHg, dilakukan dengan lebih dari satu obat antihipertensi," tambahnya.

Sementara upaya pencegahan, katanya, bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, menghindari penggunaan produk tembakau dan alkohol, membatasi konsumsi kafein, dan mengukur tekanan darah secara rutin untuk deteksi dini.(ant/ly)

Sunday, August 26, 2007

Bovine colostrum is a health food supplement which prevents NSAID induced gut damage

Bovine colostrum is a health food supplement which prevents NSAID induced gut damage
http://gut.bmj.com/cgi/content/abstract/44/5/653
R J Playford,a D N Floyd,a C E Macdonald,a D P Calnan,a R O Adenekan,b W Johnson,c R A Goodlad,b T Marchbanka

a University Division of Gastroenterology, Leicester General Hospital, Gwendolen Road, Leicester LE5 4PW, UK, b Histopathology Unit, Imperial Cancer Research Fund, 35-43 Lincoln's Inn Fields, London WC1A 3PN, UK, c Scientific Hospital Supplies International Ltd, 100 Wavertree Boulevard, Liverpool L7 9PT, UK

Correspondence to: Professor Playford.

Accepted for publication 13 January 1999

BACKGROUND---Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) are effective for arthritis but cause gastrointestinal injury. Bovine colostrum is a rich source of growth factors and is marketed as a health food supplement.
AIMS---To examine whether spray dried, defatted colostrum or milk preparations could reduce gastrointestinal injury caused by indomethacin.
METHODS---Effects of test solutions, administered orally, were examined using an indomethacin restraint rat model of gastric damage and an indomethacin mouse model of small intestinal injury. Effects on migration of the human colonic carcinoma cell line HT-29 and rat small intestinal cell line RIE-1 were assessed using a wounded monolayer assay system (used as an in vitro model of wound repair) and effects on proliferation determined using [3H]thymidine incorporation.
RESULTS---Pretreatment with 0.5 or 1 ml colostral preparation reduced gastric injury by 30% and 60% respectively in rats. A milk preparation was much less efficacious. Recombinant transforming growth factor beta added at a dose similar to that found in the colostrum preparation (12.5 ng/rat), reduced injury by about 60%. Addition of colostrum to drinking water (10% vol/vol) prevented villus shortening in the mouse model of small intestinal injury. Addition of milk preparation was ineffective. Colostrum increased proliferation and cell migration of RIE-1 and HT-29 cells. These effects were mainly due to constituents of the colostrum with molecular weights greater than 30 kDa.
CONCLUSIONS---Bovine colostrum could provide a novel, inexpensive approach for the prevention and treatment of the injurious effects of NSAIDs on the gut and may also be of value for the treatment of other ulcerative conditions of the bowel.
(Gut 1999;44:653-658)

Keywords: gastrointestinal tract; intestinal injury; repair; nutrition

Mengapa Harus Benci Susu?

Mengapa Harus Benci Susu?

Kirim Teman | Print Artikel

Senior

Oleh Ir Elvira Syamsir-Siswanto,M.Si. Staf pengajar pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor

Ucok betul-betul tak enak hati. Tiap apel malam mingguan, pacar dan calon mertua selalu memaksanya minum susu. Padahal, Ucok sangat membenci susu. "Dulu pernah mencoba. Habis minum, perutku sakit dan kembung," curhatnya pada Jalil, teman satu kos. Perut Ucok memang tidak cocok mengonsumsi susu. Meski hati kecilnya tak yakin harus bermusuhan dengan pelengkap 4 sehat 5 sempurna itu.

"Akankah seumur hidupku harus memusuhi susu?" jeritnya dalam hati. Jawaban buat jeritan Ucok tadi tentu saja: tidak!

Begini ceritanya. Pada sejumlah orang, Ucok contohnya, mengonsumsi susu segar memang dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Salah satu penyebab masalah itu, kurangnya sekresi enzim galaktosidase, yang harusnya bertugas memecah gula susu atau laktosa di dalam saluran pencernaan. Karena laktosa itu tidak dicerna dengan baik oleh tubuh, dia kemudian dipecah oleh bakteri penghasil gas yang terdapat di dalam usus. Nah, menumpuknya gas inilah yang berpotensi menyebabkan sakit perut, perasaan kembung dan tak jarang diikuti diare. Biasanya menyerang orang-orang yang jarang mengonsumsi susu.

Seperti Ucok, penderitanya biasanya menyimpulkan dengan gampang, bahwa perutnya antisusu. Semua jenis susu dianggap sebagai musuh nomor satu. Padahal, masih ada produk berbahan dasar susu, yang justru bisa digunakan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan susu konvensional, yakni susu fermentasi. Bakteri asam laktat yang terdapat di dalam susu fermentasi dapat memecah laktosa yang tidak dapat dipecah oleh galaktosidase. Laktosa tadi kemudian diubah menjadi asam laktat.

Selain itu, kayanya kandungan bakteri asam laktat otomatis membuat kadar gula susu fermentasi menjadi jauh lebih rendah daripada kadar laktosa susu segar. Mereka yang tubuhnya, karena alasan tertentu, kekurangan enzim galaktosidase bisa tetap minum susu tanpa khawatir saluran pencernaannya bermasalah. Akumulasi asam laktat pada susu fermentasi juga menghambat pertumbuhan mikroba patogen dan pembusuk, sehingga umur simpannya bisa lebih panjang ketimbang susu segar.

Yang termasuk dalam bakteri asam laktat adalah lactobacilli (Lactobacilus spp.), bifidobacteria (Bifidobacterium spp.), dan lactic cocci (Streptococcus, Peptococcus, dan Leuconostoc spp.). Berdasarkan jenis bakteri yang digunakan, produk susu fermentasi yang sekarang beredar di pasaran dapat dibagi ke dalam tiga kelompok. Pertama, susu fermentasi yang dibuat menggunakan bakteri asam laktat yang bukan mikroflora normal di dalam saluran usus.

Kedua, susu fermentasi yang dibuat menggunakan bakteri asam laktat yang dapat mencapai usus dalam keadaan hidup, tetapi bukan penghuni tetap saluran usus. Ketiga, susu fermentasi yang dibuat dengan memanfaatkan asam laktat mikroflora alami saluran usus. Jika ditambahkan dalam minuman susu fermentasi, bakteri yang disebut terakhir ini dapat mencapai usus dalam kondisi hidup dan menetap di dalam saluran usus. Untuk mengetahui cara pembuatan setiap susu fermentasi, bacalah kemasan masing-masing produk.

Ucok pun tak lagi harus minder karena tak bisa minum susu saban pagi dan malam. Pasalnya, dalam hal menjaga kesehatan, susu fermentasi tak kalah trengginas dan susu segar. Selain bagus buat mereka yang bermasalah dengan enzim pemecah gula susu, minuman fermentasi bagus juga dimanfaatkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri merugikan. Badan pun jadi lebih kebal penyakit.

Bakteri asam laktat juga menghilangkan komponen-komponen penyebab kanker, dengan menekan pertumbuhan bakteri berbahaya penghasit bahan karsinogenik. Dia juga memperkaya nutrisi dengan mensintesis vitamin B kompleks dan meningkatkan penyerapan kalsium. Khusus bakteri asam laktat dari kelompok Bifidobacterium, bahkan dapat memperbaiki sistem metabolisme protein, mencegah sembelit, serta membantu proses pengobatan lever.

Enggak ada lagi alasan memusuhi susu ‘kan? (Intisari)

Berita Lain

10 Alasan Mengonsumsi Yoghurt

10 Alasan Mengonsumsi Yoghurt

Jakarta, Selasa

Kirim Teman | Print Artikel

Berita Terkait:

Ladya Cheryl: Mantan Pemandu Sorak yang Jualan Yoghurt

Menurut William Sears, MD, dan Martha Sears, RN --penulis buku The Family Nutrition Book; Everything You Need to Know About Feeding Your Children from Birth Through Adolescence -- ada 10 alasan mengapa yoghurt baik untuk dikonsumsi.

1. Mudah dicerna.
Yoghurt lebih mudah dicerna ketimbang susu. Adanya bakteri hidup dan aktif akan memproduksi enzim laktase, enzim yang jumlahnya kurang pada anak dengan intoleransi laktosa. Proses pengulturan juga akan memecah laktosa (gula susu) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga lebih mudah diserap oleh anak dengan intoleransi laktosa.

2. Baik untuk kesehatan usus
Yoghurt mengandung bakteri baik seperti Lactobacteria, terutama acidophilus. Bakteri itu meningkatkan bakteri baik pada kolon, Sehingga akan menurunkan risiko kanker kolon.

3. Membantu proses penyerapan nutrisi
Yoghurt meningkatkan penyerapan kalsium dan vitamin B. Adanya asam laktat pada yoghurt akan membantu mencerna kalsium susu. Dengan begitu, kalsium akan lebih mudah diserap.

4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Penelitian yang dilakukan terhadap 68 orang yang mengonsumsi yoghurt dua cangkir per hari menunjukkan hasil yang cukup positif. Mereka ini mempunyai kadar interferon lebih tinggi. Dalam kamus saku kedokteran Dorland, interferon adalah famili glikoprotein yang salah satu pembentukannya dapat dirangsang oleh bakteri, berfungsi sebagai imunoregulator dan mengeluarkan aktivitas antivirus. Penelitian lain yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa yoghurt mengandung faktor yang memiliki efek antitumor.

5. Membantu penyembuhan infeksi saluran cerna
Keberadaan virus dan gangguan saluran cerna akan membentuk luka pada lapisan usus, terutama sel-sel yang memproduksi laktase. Walau hanya sementara, anak-anak bisa mengalami intoleransi laktosa selama 1-2 bulan pasca infeksi saluran cerna. Karena mengandung sedikit laktosa dan banyak enzim laktase, para dokter sering memanfaatkan yoghurt untuk memulihkan kesehatan alat cerna. Penelitian menunjukkan, yoghurt mempercepat penyembuhan diare pada anak.

6. Menurunkan infeksi jamur.
Konsumsi satu gelas yoghurt setiap hari akan mengurangi pertumbuhan jamur pada vagina. Hal ini akan menurunkan risiko terjadinya infeksi jamur pada vagina.

7. Kaya kalsium
Dalam satu gelas yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium. Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet tinggi kalsium seperti di negara Skandinavia, mempunyai tingkat kejadian kanker kolorektal lebih rendah dibanding negara lain.

8. Sumber protein.
Satu gelas yoghurt tawar mengandung 10-14 gram protein atau sekitar 20 persen dan kebutuhan protein harian. Proses fermentasi membuat protein yang ada pada yoghurt lebih mudah dicerna.

9. Menurunkan kadar kolesterol.
Para ahli memperkirakan, bakteri hidup yang ada pada yoghurt mampu berasimilasi dengan kolesterol. Bisa juga karena yoghurt mengikat asam empedu, sehingga menimbulkan efek menurunkan kolesterol.

10. Makanan penolong.
Keberadaan protein yang mudah dicerna serta asam laktat yang meningkatkan penyerapan mineral, membuat yoghurt baik dikonsumsi oleh anak dengan gangguan penyerapan di saluran cerna. @

Berita Lain

Kefir, Minuman Berkhasiat Penuh Misteri

Kefir, Minuman Berkhasiat Penuh Misteri

Jakarta, Kompas

Kirim Teman | Print Artikel


Di Indonesia, Kefir tidak sepopuler susu fermentasi lainnya, yakni yogurt

Berita Terkait:

10 Alasan Mengonsumsi Yoghurt
Mengapa Harus Benci Susu?

JENIS minuman ini begitu dipuja hingga dijuluki the champagne of cultured milk atau minuman yang paling berharga di antara jenis susu fermentasi lainnya.

Kefir menjadi begitu berharga, terutama dilihat dari nilai nutrisi dan manfaatnya bagi kesehatan manusia. Sayangnya, kefir di Indonesia tidak sepopuler susu fermentasi lainnya, yakni yogurt. Kefir telah seabad lebih sangat populer di Rusia khususnya, lalu Eropa Timur dan Utara, dan belakangan juga populer di Amerika dan Jepang.

Di Jakarta saja masih sangat sulit mencari kefir di berbagai supermarket ataupun toko produk kesehatan. Meski demikian, konsumen kefir di Indonesia tetap ada dan umumnya membuat sendiri kefir tersebut sebab, seperti yogurt, kefir tidak sulit untuk dibuat sendiri. Secara global, pecinta kefir di dunia juga membentuk komunitas maya tersendiri dalam suatu situs di internet. Mereka tidak segan-segan memberikan biji kefir bagi siapa saja yang membutuhkan hanya dengan penggantian ongkos kirim.

"Saya mendapatkan biji kefir dari seorang teman, lalu bikin kefir sendiri. Umumnya orang yang bikin kefir dapat bibitnya dari tangan ke tangan seperti itu," tutur peneliti senior Balai Pengkajian Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dr Ir Inggrid S Waspodo, MSc.

Kefir sebenarnya telah ribuan tahun lalu dikenal dalam peradaban manusia. Sebelum dikenal luas di Rusia dan Eropa, kefir bermula dari kawasan pegunungan Kaukasia, di perbatasan antara daratan Asia dan Eropa, sebelah tenggara Rusia. Berdasarkan legenda di Kaukasia, konon Nabi Muhammad yang pertama kali memberikan biji kefir kepada orang-orang setempat dan mengajari cara membuat minuman tersebut. Biji kefir kemudian dipredikati "the grains of the prophet".

Namun, legenda yang berkembang kemudian adalah jika biji kefir tersebut diketahui orang di luar kawasan dan minuman kefir menjadi pengetahuan luas, niscaya kekuatan mereka akan hilang. Oleh sebab itu, selama ratusan tahun, kefir menjadi misteri dan hanya dikonsumsi penduduk Kaukasia.

Baru pada awal tahun 1900, perkumpulan dokter Rusia bekerja sama dengan suatu perusahaan produsen keju menjalankan misi penting, yaitu memperoleh biji kefir untuk dibawa dan diproduksi di Rusia. Diutuslah seorang perempuan cantik bernama Irina Sakharova untuk membujuk Pangeran Kaukasia, Bek-Mirza Barchorov, demi mendapatkan biji kefir.

Meski sempat gagal, baru pada tahun 1908 misi yang diemban Irina tersebut berhasil. Tahun 1973 pada usianya yang 85 tahun Irina mendapatkan penghargaan dari Menteri Industri Pangan Uni Soviet ketika itu atas jasanya membawa kefir bagi rakyat Rusia. Kefir kini boleh dibilang bagian dari budaya kuliner orang Rusia. Kefir tak hanya digunakan sebagai minuman, tetapi juga menjadi bahan untuk berbagai penganan.

***

NAMA kefir sendiri berasal dari bahasa Turki, yaitu keif, yang terjemahan bebasnya dalam bahasa Inggris adalah good feeling atau perasaan nyaman. Meminum kefir secara berkesinambungan, menurut sejumlah penelitian, sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tubuh yang senantiasa sehat tentu saja menimbulkan perasaan yang nyaman.

"Kefir terbuat dari susu yang difermentasi oleh biji kefir pada suhu ruangan. Yang dimaksud biji tersebut sebenarnya bukanlah seperti biji tanaman. Namun, dia merupakan suatu massa yang terdiri dari bakteri-bakteri asam laktat, khamir (ragi), serta gula polisakarida yang disebut kefiran," tutur Inggrid. Biji kefir berbentuk butiran-butiran berwarna putih seukuran biji gandum hingga biji kenari.

Beberapa bakteri baik yang terkandung di dalam biji kefir, antara lain, adalah Lactobacillus acidophilus, Lb kefiri, Lb kefirgranum, Lb parakefir, Lb delbrueckii supbsp. bulgaricus, Lb fructivorans, Lb kefiranofaciens, dan Lactococci. Bakteri-bakteri tersebut bersama dengan khamir bekerja sama secara simbiosis. Bakteri asam laktat tersebut menghasilkan asam laktat yang merangsang pertumbuhan khamir. Sementara khamir menghasilkan faktor pendukung pertumbuhan bakteri asam laktat.

"Polisakarida larut air yang disebut kefiran dihasilkan bakteri asam laktat. Kefiran inilah yang berperan dalam meningkatkan pembentukan sistem imun dalam tubuh," kata Inggrid menambahkan.

Bahan susu yang dapat dibuat menjadi kefir bisa bermacam-macam, mulai dari susu sapi, susu kambing, domba, hingga unta. Macamnya pun bisa dari susu organik, susu rendah lemak, juga susu skim. Pada awal pembuatannya, susu tersebut harus dipasteurisasi atau dipanaskan, kemudian dalam suatu wadah bersih seperti toples, susu didiamkan hingga suhu ruang. Baru kemudian biji kefir dimasukkan ke dalam susu tersebut dan toples bisa ditutup dengan lap basah yang bersih.

Proses fermentasi tersebut bisa dibiarkan berlangsung selama 24 sampai 48 jam. Setelah itu kefir disaring untuk memisahkan butiran biji kefir yang terbentuk, dan bisa digunakan lagi untuk membuat kefir baru. Sebagai penambah cita rasa bisa ditambahkan berbagai macam bahan lain, seperti madu dan buah-buahan. Rasa yogurt agak berbeda dengan kefir yang berasa asam segar, berkarbonat, dan mengandung alkohol 0,08-2 persen, masih lebih sedikit ketimbang tape. Seperti halnya tape, alkohol terbentuk karena adanya khamir (ragi) pada massa biji kefir.

Kandungan gizi kefir sama dengan gizi bahan susu. Kefir kaya akan kalsium, asam amino, vitamin B, dan asam folat. Manfaat meminum kefir secara konsisten dapat menghindari risiko terkena kanker kolon, memperlancar buang air besar, menurunkan kadar kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, mencegah infeksi saluran urine, hingga merangsang pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh.

"Bakteri asam laktat dalam kefir bisa menjadi sumber probiotik, namun tergantung galur dari jenis bakterinya. Sebagai probiotik, dia bermanfaat menekan populasi bakteri patogen di dalam saluran pencernaan," tutur Inggrid.

Bagi orang yang saluran pencernaannya tidak bisa mencerna susu atau lactose intolerance, kefir dapat menjadi alternatif sebab sebagian besar laktosa pada susu telah terpecah-pecah oleh bakteri asam laktat sehingga lebih mudah dicerna penderita. Kefir juga baik diminum oleh anak-anak, wanita hamil dan menyusui, dan orang lanjut usia.

Sampai sekarang, secara ilmiah, tidak dapat diketahui pasti dari mana bisa muncul biji kefir. "Di dunia ini memang banyak sekali mikroba, dan kemungkinan mereka saling bersimbiosa sangat besar. Seperti juga halnya jamur tempe, asal-muasal pertamanya kan tidak diketahui," ujar Inggrid. (SF)

Kefir, Minuman Berkhasiat Penuh Misteri

Kefir, Minuman Berkhasiat Penuh Misteri

Jakarta, Kompas

Kirim Teman | Print Artikel


Di Indonesia, Kefir tidak sepopuler susu fermentasi lainnya, yakni yogurt

Berita Terkait:

10 Alasan Mengonsumsi Yoghurt
Mengapa Harus Benci Susu?

JENIS minuman ini begitu dipuja hingga dijuluki the champagne of cultured milk atau minuman yang paling berharga di antara jenis susu fermentasi lainnya.

Kefir menjadi begitu berharga, terutama dilihat dari nilai nutrisi dan manfaatnya bagi kesehatan manusia. Sayangnya, kefir di Indonesia tidak sepopuler susu fermentasi lainnya, yakni yogurt. Kefir telah seabad lebih sangat populer di Rusia khususnya, lalu Eropa Timur dan Utara, dan belakangan juga populer di Amerika dan Jepang.

Di Jakarta saja masih sangat sulit mencari kefir di berbagai supermarket ataupun toko produk kesehatan. Meski demikian, konsumen kefir di Indonesia tetap ada dan umumnya membuat sendiri kefir tersebut sebab, seperti yogurt, kefir tidak sulit untuk dibuat sendiri. Secara global, pecinta kefir di dunia juga membentuk komunitas maya tersendiri dalam suatu situs di internet. Mereka tidak segan-segan memberikan biji kefir bagi siapa saja yang membutuhkan hanya dengan penggantian ongkos kirim.

"Saya mendapatkan biji kefir dari seorang teman, lalu bikin kefir sendiri. Umumnya orang yang bikin kefir dapat bibitnya dari tangan ke tangan seperti itu," tutur peneliti senior Balai Pengkajian Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dr Ir Inggrid S Waspodo, MSc.

Kefir sebenarnya telah ribuan tahun lalu dikenal dalam peradaban manusia. Sebelum dikenal luas di Rusia dan Eropa, kefir bermula dari kawasan pegunungan Kaukasia, di perbatasan antara daratan Asia dan Eropa, sebelah tenggara Rusia. Berdasarkan legenda di Kaukasia, konon Nabi Muhammad yang pertama kali memberikan biji kefir kepada orang-orang setempat dan mengajari cara membuat minuman tersebut. Biji kefir kemudian dipredikati "the grains of the prophet".

Namun, legenda yang berkembang kemudian adalah jika biji kefir tersebut diketahui orang di luar kawasan dan minuman kefir menjadi pengetahuan luas, niscaya kekuatan mereka akan hilang. Oleh sebab itu, selama ratusan tahun, kefir menjadi misteri dan hanya dikonsumsi penduduk Kaukasia.

Baru pada awal tahun 1900, perkumpulan dokter Rusia bekerja sama dengan suatu perusahaan produsen keju menjalankan misi penting, yaitu memperoleh biji kefir untuk dibawa dan diproduksi di Rusia. Diutuslah seorang perempuan cantik bernama Irina Sakharova untuk membujuk Pangeran Kaukasia, Bek-Mirza Barchorov, demi mendapatkan biji kefir.

Meski sempat gagal, baru pada tahun 1908 misi yang diemban Irina tersebut berhasil. Tahun 1973 pada usianya yang 85 tahun Irina mendapatkan penghargaan dari Menteri Industri Pangan Uni Soviet ketika itu atas jasanya membawa kefir bagi rakyat Rusia. Kefir kini boleh dibilang bagian dari budaya kuliner orang Rusia. Kefir tak hanya digunakan sebagai minuman, tetapi juga menjadi bahan untuk berbagai penganan.

***

NAMA kefir sendiri berasal dari bahasa Turki, yaitu keif, yang terjemahan bebasnya dalam bahasa Inggris adalah good feeling atau perasaan nyaman. Meminum kefir secara berkesinambungan, menurut sejumlah penelitian, sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tubuh yang senantiasa sehat tentu saja menimbulkan perasaan yang nyaman.

"Kefir terbuat dari susu yang difermentasi oleh biji kefir pada suhu ruangan. Yang dimaksud biji tersebut sebenarnya bukanlah seperti biji tanaman. Namun, dia merupakan suatu massa yang terdiri dari bakteri-bakteri asam laktat, khamir (ragi), serta gula polisakarida yang disebut kefiran," tutur Inggrid. Biji kefir berbentuk butiran-butiran berwarna putih seukuran biji gandum hingga biji kenari.

Beberapa bakteri baik yang terkandung di dalam biji kefir, antara lain, adalah Lactobacillus acidophilus, Lb kefiri, Lb kefirgranum, Lb parakefir, Lb delbrueckii supbsp. bulgaricus, Lb fructivorans, Lb kefiranofaciens, dan Lactococci. Bakteri-bakteri tersebut bersama dengan khamir bekerja sama secara simbiosis. Bakteri asam laktat tersebut menghasilkan asam laktat yang merangsang pertumbuhan khamir. Sementara khamir menghasilkan faktor pendukung pertumbuhan bakteri asam laktat.

"Polisakarida larut air yang disebut kefiran dihasilkan bakteri asam laktat. Kefiran inilah yang berperan dalam meningkatkan pembentukan sistem imun dalam tubuh," kata Inggrid menambahkan.

Bahan susu yang dapat dibuat menjadi kefir bisa bermacam-macam, mulai dari susu sapi, susu kambing, domba, hingga unta. Macamnya pun bisa dari susu organik, susu rendah lemak, juga susu skim. Pada awal pembuatannya, susu tersebut harus dipasteurisasi atau dipanaskan, kemudian dalam suatu wadah bersih seperti toples, susu didiamkan hingga suhu ruang. Baru kemudian biji kefir dimasukkan ke dalam susu tersebut dan toples bisa ditutup dengan lap basah yang bersih.

Proses fermentasi tersebut bisa dibiarkan berlangsung selama 24 sampai 48 jam. Setelah itu kefir disaring untuk memisahkan butiran biji kefir yang terbentuk, dan bisa digunakan lagi untuk membuat kefir baru. Sebagai penambah cita rasa bisa ditambahkan berbagai macam bahan lain, seperti madu dan buah-buahan. Rasa yogurt agak berbeda dengan kefir yang berasa asam segar, berkarbonat, dan mengandung alkohol 0,08-2 persen, masih lebih sedikit ketimbang tape. Seperti halnya tape, alkohol terbentuk karena adanya khamir (ragi) pada massa biji kefir.

Kandungan gizi kefir sama dengan gizi bahan susu. Kefir kaya akan kalsium, asam amino, vitamin B, dan asam folat. Manfaat meminum kefir secara konsisten dapat menghindari risiko terkena kanker kolon, memperlancar buang air besar, menurunkan kadar kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, mencegah infeksi saluran urine, hingga merangsang pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh.

"Bakteri asam laktat dalam kefir bisa menjadi sumber probiotik, namun tergantung galur dari jenis bakterinya. Sebagai probiotik, dia bermanfaat menekan populasi bakteri patogen di dalam saluran pencernaan," tutur Inggrid.

Bagi orang yang saluran pencernaannya tidak bisa mencerna susu atau lactose intolerance, kefir dapat menjadi alternatif sebab sebagian besar laktosa pada susu telah terpecah-pecah oleh bakteri asam laktat sehingga lebih mudah dicerna penderita. Kefir juga baik diminum oleh anak-anak, wanita hamil dan menyusui, dan orang lanjut usia.

Sampai sekarang, secara ilmiah, tidak dapat diketahui pasti dari mana bisa muncul biji kefir. "Di dunia ini memang banyak sekali mikroba, dan kemungkinan mereka saling bersimbiosa sangat besar. Seperti juga halnya jamur tempe, asal-muasal pertamanya kan tidak diketahui," ujar Inggrid. (SF)

Minumlah Susu sampai Tua ...

Minumlah Susu sampai Tua ...

Jakarta, Kompas


Kirim Teman | Print Artikel
kompas

Berita Terkait:
• Beberapa Cara untuk Menambahkan Extra Zzzz ....
• Lebih Paaas dengan Susu ...
• Mengapa Harus Benci Susu?

Manfaat minum susu sangat dirasakan oleh model/pemain sinetron Cornelia Agatha (32). Meskipun pergelangan tangan kirinya sempat cedera karena jatuh dari jet ski, ia tetap bisa berolahraga bela diri dan menari.

Dia meyakini cederanya cepat pulih karena ia terus mengonsumsi susu sejak kanak-kanak.

Saya percaya susu memberi andil untuk mempercepat kesembuhan, kata Lia, begitu Cornelia Agatha akrab dipanggil.

Sejak kecil, Lia sudah terbiasa minum susu tiga kali sehari: pagi, siang, dan malam sebelum tidur. Ia mengonsumsi susu segar yang diantar pedagang bersepeda keliling, langganan keluarganya.

”Susu murni itu rasanya alami, tidak dicampur bermacam rasa. Memang tidak semua orang suka. Saya tersugesti khasiat susu murni itu bagus sekali untuk kesehatan dan rasanya memang enak,” kata Lia.

Namun, ketika mulai kuliah hingga kini, dia tak lagi minum susu murni. Susu yang diminum pun bervariasi, seperti susu diet atau susu untuk tulang. Ia juga tidak lagi setiap hari minum susu, hanya dua hari sekali. Sebagai gantinya, Lia makan coklat setiap hari karena menurut dia di dalamnya ada kandungan susunya. ”Walaupun hanya sedikit, saya tidak pernah lepas dari coklat,” kata Lia.

Gadis yang sejak kecil menyukai olahraga ini mengatakan bahwa susu sangat membantu masa-masa pertumbuhannya. Apalagi ia suka olahraga, mulai dari atletik seperti lari cepat, basket, hingga tenis. Juga balet.

Kini Lia menekuni bela diri yang ia sebut sebagai art of combat, bela diri khusus untuk perempuan yang berada di situasi perkotaan agar bisa terhindar dari pelecehan seksual. Gerakan-gerakan art of combat ini ada kuncian, patahan, dan teknik-teknik untuk melindungi diri.

Lia latihan art of combat secara rutin seminggu dua kali. Tak cuma itu, Lia pun tetap menari. Aktivitas bela diri dan menari tentu membutuhkan stamina tinggi. Karena itu Lia terus mengonsumsi susu untuk menjaga staminanya. Lia bertekad akan terus minum susu sampai tua. Alasannya, susu sangat penting untuk tulang. Apalagi opanya yang kini berusia 88 tahun masih tetap kuat beraktivitas. Itu karena opanya terus mengonsumsi susu.

Hampir sempurna

* Dosen jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian IPB, Bogor, Dra Emma S Wirakusumah MSc menyatakan, susu merupakan makanan yang hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang sangat vital bagi tubuh.

Susu sangat penting karena, selain sarat protein, lemak, vitamin dan mineral, yang terpenting, mengandung kalsium yang menunjang pertumbuhan tulang. Bangsa Indonesia, dari penelitian yang ada, ternyata pertumbuhan tulangnya tidak begitu optimal dibanding Jepang.

”Dulu bangsa Jepang dikenal sebagai kate, tetapi setelah perekonomian mereka membaik dan makanan mereka bagus, juga mengonsumsi susu, sekarang bangsa Jepang ukuran tubuhnya makin tinggi,” kata Emma.

Susu memang memegang kontribusi yang tidak sedikit bagi pertumbuhan tubuh kita. Selain itu, susu juga banyak manfaat lain, misalnya ada zat laktosa, yakni gula disakarida yang akan diubah menjadi gula sederhana: glukosa dan fluktosa. Itu penting untuk energi.

”Memang tidak mutlak penting karena karbohidrat bisa diambil dari bahan makanan lain. Tetapi, dalam hal ini yang ditonjolkan justru ketidaknyamanan kalau minum susu dengan tidak adanya enzim laktase itu menyebabkan kembung perut, diare, mual, dan sebagainya,” kata Emma. Inilah yang disebut laktosa intoleran yang persentase penderitanya banyak sehingga banyak orang Indonesia yang malas minum susu karena mual. Selain karena faktor ketidaktahuan, juga karena faktor ekonomi yang menyebabkan masyarakat Indonesia ketika beranjak dewasa tidak lagi mengonsumsi susu.

Hanya anak balita

* Di Indonesia, minum susu belum bisa dibilang telah jadi kebiasaan. Hanya anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) saja yang minum susu.

Itu pun tidak semua anak bisa merasakan nikmatnya minum susu karena di awal tahun ini muncul berita busung lapar yang justru terjadi di provinsi ”lumbung padi”.

Karena ketidakmampuan ekonomi orangtua, banyak anak balita yang tidak diberi susu. Tidak jarang anak-anak balita hanya diberi minum teh atau air gula dalam botol.

Kalau anak balita sempat minum susu, ketika ia masuk SD, konsumsi susu tersebut dihentikan oleh orangtua karena ketiadaan dana untuk membeli susu. Padahal, seharusnya konsumsi susu harus terus hingga akhir hayat. Terlebih mengingat ancaman pengeroposan tulang (osteoporosis) bagi orang berusia lanjut. Risiko untuk terkena osteoporosis terutama bagi mereka yang lanjut usia menjadi tinggi.

Penelitian

* Beberapa penelitian di Belanda menyebutkan, perempuan yang mengonsumsi tiga gelas susu sehari maka massa tulangnya akan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak minum susu.

Studi lain memaparkan, perempuan menopause yang sejak kanak-kanak meminum susu memiliki tulang yang lebih kuat.

Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr Waluyo Soerjodibroto menyatakan, susu memang bisa digantikan dengan makanan lain, namun makanan lain tersebut zat kapurnya kurang sehingga banyak orang Indonesia kekurangan kalsium dan berdampak osteoporosis di usia lanjut. Menurut Waluyo, minum susu hingga usia tua memang harus disosialisasikan secara terus-menerus.

Emma pun memprihatinkan rendahnya konsumsi susu pada masyarakat Indonesia yang hanya rata-rata 6,5 liter per orang per tahun. Angka tersebut jauh di bawah konsumsi susu negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang rata-rata mencapai 20 liter per orang per tahun. Sementara bangsa Amerika rata-rata mengonsumsi susu 100 liter per orang per tahun dan Australia rata-rata 90 liter per orang per tahun.

Alasan bahwa faktor ekonomi menyebabkan konsumsi susu rendah juga ditepis oleh Emma.

”Saat ini banyak sekali anak-anak Indonesia yang diberi uang saku lebih dari Rp 2.000 per hari. Kalau orangtuanya memiliki pengetahuan, tentu lebih baik uang saku tersebut dibelikan susu yang harganya tidak sampai Rp 2000 per kemasan,” kata Emma Wirakusumah, menjelaskan.

Juga bagi orang dewasa, khususnya perempuan yang tidak mau minum susu karena alasan takut bertambah gemuk, menurut Emma, saat ini sudah banyak dijual susu yang rendah lemak. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan lagi untuk tidak minum susu. Demi masa tua nanti, mari minum susu dari sekarang.

Oleh: Elok Dyah Messwati