kesehatan

Sunday, March 25, 2007

Gandum, Sahabat Jantung

Gandum, Sahabat Jantung


Bagi Anda yang sangat memperhatikan kesehatan jantung, mulailah mengganti menu sarapan Anda dengan sereal yang mengandung biji padi atau gandum. Menurut studi terbaru, risiko serangan jantung bisa dikurangi dengan rutin mengkonsumsi sereal gandum.

Makanan yang mengandung biji-bijian memiliki kandungan serat, kaya vitamin, mineral serta antikoksidan. Dari analisa yang dilakukan kepada lebih dari 10 ribu dokter di AS, diketahui bahwa mereka yang rutin sarapan dengan sereal gandum atau biji padi setiap hari, risiko terjadinya gangguan jantung berkurang 28 persen.

Dokter yang mengkonsumsi gandum sebagai sarapan 2-5 kali seminggu, risiko gangguan jantungnya berkurang 22 persen, sedengankan mereka yang hanya makan gandum seminggu sekali, risikonya turun 14 persen.

"Manfaat positif dari sereal gandum bukan hanya untuk anak-anak tapi juga orang dewasa. Sereal yang terbuat dari gandum atau biji padi kaya akan serat yang efektif menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat, selain itu tentu saja menghindari serangan jantung," kata Dr Luc Djousse, dari Sekolah Kedokteran Harvard, AS. Hasil studi terbaru ini telah dipresentasikan dalam forum tahunan Asosiasi Jantung Amerika, di Orlando, AS.



Sumber: Health Day
Penulis: An

Mangga Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

www.seasite.niu.edu
Buah Mangga




Manfaat Buah
Mangga Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung


Oleh: Nurfi Afriansyah MSc, Peneliti pada Pusat Litbang Gizi dan Makanan Depkes RI

Setiap orang membutuhkan antioksidan untuk mencegah kerusakan tubuh akibat radikal bebas yang dapat mencetuskan penuaan, penyakit degeneratif, dan kematian dini. Buah mangga termasuk pemasok antioksidan beta-karoten sekaligus penyedia provitamin A yang unggul.

Mangga adalah sumber penting beta-karoten, salah satu jenis karotenoid (pigmen tanaman yang berwarna kuning hingga merah) yang memiliki aktivitas provitamin A. Artinya, ketika dikonsumsi, beta-karoten dalam mangga akan diubah menjadi vitamin A. Di samping beraktivitas provitamin A, beta-karoten mempunyai aktivitas antioksidan.

Antioksidan ialah senyawa penetral radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tak stabil yang terus-menerus menyerang tubuh dari luar (karena sinar matahari, polusi, asap rokok) dan dari dalam (disebabkan oleh metabolisme dan kehidupan normal).

Molekul ini mengalami suatu reaksi berantai yang menimbulkan jutaan radikal bebas baru yang merusak protein, sel, jaringan, dan organ tubuh. Ia menyebabkan penuaan, perubahan degeneratif, radang, dan penyakit, yang membuat lama hidup lebih singkat. Sederhananya, cara radikal bebas merusak sel tubuh sama dengan proses oksigen membuat kertas putih berubah warna menjadi kuning atau mentega menjadi tengik.

Antioksidan mencegah kerusakan tubuh dengan melindungi protein, sel, jaringan, dan organ sasaran radikal bebas. Antioksidan sudah terbukti secara ilmiah menghambat penuaan, penyakit jantung, berbagai kanker, dan kebutaan, serta memperkuat sistem imun.

Beta-karoten

Mangga tergolong buah yang sarat beta-karoten dan vitamin A. Penelitian yang dilaporkan oleh Setiawan dan tiga koleganya memperlihatkan bahwa mangga mengandung beta-karoten sebanyak 553 µg per 100 g bagian segar yang dapat dimakan, "cuma kalah" dari salak (2997 µg), jambu biji (984 µg), dan semangka merah (592 µg).

Sebagai penyedia vitamin A, mangga juga termasuk yang layak diandalkan sebab dengan mengonsumsinya sebanyak 6-7 buah besar sehari, kebutuhan vitamin A orang dewasa tiap hari dapat dicukupi.

Karena kaya akan beta-karoten dan vitamin A, makan mangga diduga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Itu didasarkan atas riset yang dilakukan the Institute of Nutritional Science, the University of Potsdam, Jerman, yang menemukan bahwa bayi tikus percobaan yang makanannya diberi tambahan beta-karoten dan vitamin A ternyata memiliki kadar protein pembentuk sistem kekebalan lebih tinggi. Studi-studi epidemiologis menunjukkan, tingginya asupan (intake) karotenoid berhubungan dengan rendahnya risiko penyakit jantung.

Osganian dan kawan kawan meneliti kaitan antara asupan makanan kaya karotenoid dan risiko PAK (penyakit arteri koroner) pada 73.286 perawat perempuan selama 12 tahun terus-menerus.

Selama kurun waktu tersebut, mereka menemukan 998 kasus baru PAK. Setelah dilakukan adjustment untuk umur, kebiasaan merokok, dan faktor-faktor risiko PAK lainnya, para peneliti menemukan hubungan signifikan antara tingginya asupan beta-karoten dan alfa-karoten dengan rendahnya risiko PAK.

Asupan beta-karoten subyek penelitian bersumber dari makanan sarat beta-karoten seperti mangga, aprikot, wortel, bayam, brokoli, dan cabai, sedangkan asupan alfa-karoten berasal dari antara lain wortel, jagung, dan labu kuning.

Riset lain yang dilakukan Klipstein-Grobusch dan kawan kawan terhadap 4.802 warga Belanda selama empat tahun terus-menerus menemukan, ada penurunan signifikan risiko infarksi myocardial pada subyek-subyek yang mengonsumsi beta-karoten paling tinggi daripada yang mengonsumsi beta-karoten terendah.

Mangga, aprikot, wortel, bayam, brokoli, dan cabai adalah buah dan sayuran yang kaya akan beta-karoten. Namun, bioavailabilitas beta-karoten yang dijumpai dalam buah berwarna kuning kemerah-merahan seperti mangga dan aprikot jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bioavailabilitas beta-karoten yang terdapat pada sayuran berwarna kuning kejingga-jinggaan dan sayuran berdaun hijau seperti wortel, cabai, bayam, brokoli. Artinya, beta-karoten dalam buah lebih mudah digunakan oleh tubuh daripada beta-karoten pada sayuran.

Mangga dan aprikot merupakan buah-buahan yang sarat antioksidan beta-karoten sekaligus pemasok provitamin A yang dapat diandalkan untuk menurunkan risiko penyakit jantung.

Dibandingkan dengan aprikot, mangga lebih unggul sebab tergolong buah lokal yang murah saat ketersediaannya berlimpah, sedangkan aprikot termasuk buah impor—yang lebih sukar dijumpai di pasar—sehingga berharga jauh lebih mahal. Sayang, mangga adalah buah musiman sehingga biasanya hanya tersedia melimpah di pasaran sekitar 2-3 bulan.

Mangga gedong

Anda tentu ingin memperoleh mangga dengan kualitas paling baik. Pilihlah mangga yang tua/matang, berwarna hijau kekuning-kuningan atau kuning kemerah-merahan dengan aroma harum.

Tanda-tanda mangga sudah tua adalah bagian pangkal buah penuh membulat, bagian ujung tidak terlalu runcing, serta bagian permukaan kulit buah licin (dilapisi lilin) dan getah terlihat jernih. Mangga matang mempunyai daging buah lunak dan rasa manis. Hindarilah memilih mangga yang terlalu keras atau terlampau lembek, ada goresan, memar, atau berbau fermentasi.

Bila Anda menginginkan mangga yang memiliki kandungan beta-karoten lebih tinggi, pilihlah mangga gedong. Mangga jenis ini banyak tumbuh di daerah Cirebon dan Majalengka, Jawa Barat.

Studi yang dilaporkan Rosmalina & Permaesih dari Pusat Litbang Gizi dan Makanan Depkes RI menunjukkan bahwa dalam setiap 100 gram mangga gedong terkandung beta-karoten sebesar 215 µg. Kadar beta-karoten pada mangga gedong itu hampir 2,5 kali lipat kadar beta-karoten yang terdapat dalam mangga golek (90,5 µg), sekitar 16 kali lipat mangga indramayu (13,5 µg), dan sekitar 17 kali lipat mangga harum manis (12,5 µg).

Ingin Menghindari Kanker Usus? Makanlah Buah

Para peneliti dari University of North Carolina, AS, menyimpulkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi buah dan mengurangi daging, kecil risikonya terkena kanker kolon atau usus.

Hasil penelitian itu sekaligus menguatkan riset lain yang menyebutkan daging akan meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker kolon.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition ini melibatkan 725 orang yang baru menjalani pemeriksaan teropong usus (colonoscopies). Mereka ditanyai soal kebiasaan makan, rokok dan sebagainya. Dari seluruh responden tersebut, 203 orang mengalami adenomas, yakni polip di usus yang sering berkembang menjadi tumor.

Setelah jawaban para responden dianalisa, mereka dibagi dalam tiga kelompok, yakni mereka yang makan banyak buah dan sedikit daging, mereka yang banyak makan sayuran dan cukup daging, serta mereka yang banyak makan daging.

Orang-orang yang berada dalam kelompok pemakan daging, baik sering atau jumlahnya sedang, ternyata 70 persen memiliki polip, dibanding dengan mereka yang banyak makan buah dan sedikit daging. Jumlah responden yang sering mengonsumsi buah dan jarang makan daging, hanya 18 persen yang mengalami polip.

"Banyak studi yang menemukan manfaat dari konsumsi buah dan sayur. Tetapi lebih banyak lagi studi yang mengatakan tidak ada kaitan antara buah dan sayuran dengan risiko terkena neoplasm (tumor dan pra tumor) usus," kata tim peneliti.

Penyakit kanker kolon merupakan penyebab kematian nomor satu di AS akibat kanker. Di perkirakan korban yang meninggal akibat penyakit ini mencapai 52.000 orang di tahun 2007. Di Indonesia, penyakit ini termasuk dalam penyakit kanker yang paling sering dijumpai.

Gejala kanker kolon adalah perubahan pada buang air besar, terdapat darah pada buang air besar, nyeri perut, penurunan berat badan dan disertai rasa badan lemah.

Untuk melakukan diagnosa kanker kolon, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan kolonoskopi yang dilakukan dengan memasukkan pipa lentur yang dilengkapi dengan kamera dan jarum biopsi. Melalui pemeriksaan ini selaput lendir usus besar dapat dilihat dan bagian yang mencurigakan dapat dipotret serta dibiopsi (diambil sedikit jaringan).


Sumber: reuters
Penulis: An

obat batuk

Musuh Si Ehem

Bila ingin meramu obat batuk herbal sendiri, kombinasikan bahan-bahan yang dibutuhkan sehingga menjadi ramuan obat yang berguna sebagai penekan batuk, pengurang sekresi bronkus, atau perangsang saluran napas dan pendorong keluarnya dahak. Tak beda dengan ramuan obat batuk yang dijual bebas di apotek atau toko obat.

Empat jenis ramuan berikut ini bisa dicoba.

Ramuan 1:

8 g kencur, 2 lembar daun sirih, 2 g buah adas, 2 g daun saga, 0,05 g buah kemukus, 0,05 g kapulaga. Semua bahan direbus dengan 135 ml air dan diminum dua kali sehari selama dua minggu.

Ramuan 2:

1 siung bawang putih, 1 sendok makan air jahe, air kunyit, air jeruk nipis, madu, dan 3 sendok makan air matang. Ramuan dikukus, lalu diminumkan tiga atau empat kali sehari dua sendok teh.

Ramuan 3:

3 buah kapulaga, 15 butir kemukus, 1 sendok teh jintan hitam, 1 sendok teh adas, 1 jari pulosari, 2 jari rimpang kencur, dicuci, ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa 1 sendok makan dan minyak kayu putih 1 sendok teh, untuk melumas dada dan leher.

Ramuan 4:

4 buah kemukus, 1 jari kulit kayu manis, dicuci dan dipotong seperlunya, direbus dengan air bersih 4 gelas makan sehingga hanya tinggal setengahnya; sesudah dingin disaring dan diminum dengan madu murni seperlunya (tiga kali sehari).

*********

Untuk batuk kering:

Jeruk nipis

Ambil 1 buah jeruk nipis yang banyak airnya, peras dan tambahkan 2 sendok makan madu. Aduk lalu diminum dua kali sehari (pagi dan petang).

Belimbing wuluh

Ambil 10 buah belimbing wuluh, cuci bersih lalu ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak dan sedikit garam sedikit. Setelah diperas dan disaring, minumlah dua kali sehari (pagi dan petang).

Kencur

Ambil 1 jari rimpang kencur (jangan dibuang kulitnya). Cuci bersih dan langsung dikunyah halus dengan garam sedikit. Telan dan gelontor dengan minum air hangat. Lakukan dua kali sehari.

Daun saga

Ambil 1 genggam daun saga beserta tangkainya dan 1 genggam daun asam. Rebus dengan 3 gelas air bersih hingga menjadi 2 gelas. Diamkan sampai menjadi dingin, saring dan minum dua kali sehari.

Sebagai ekspektoran:

Kapulaga

Seduh 5 g serbuk buah adas dengan secangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk merata, minum sekaligus. Diminum dua kali sehari sampai sembuh.

Lidah buaya

Ambil 1 batang daun lidah buaya dihilangkan durinya. Cuci bersih dan diparut, diperas, lalu diaduk dengan 6 sendok makan madu. Minum beberapa kali.

Sebagai peluruh dahak:

Jahe

Ambil 1/2 ruas jahe dan tumbuk hingga halus. Tambahkan 2 gelas air bersih lalu rebus sampai 1/2 jam. Minum rebusan 2 - 3 kali sehari.

Untuk sesak napas:

Patikan kerbau

Ambil segenggam herba patikan kerbau. Tambahkan air dan lumatkan. Peras menjadi 1/2 mangkuk dan diminum.

Adas

Ambil 10 tetes minyak adas. Seduh dengan 1 sendok makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan tiga kali sehari sampai sembuh.

Untuk batuk lebih dari 100 hari dan kering:

Bidara upas

Ambil 30 g umbi bidara upas yang masih segar, dicuci dan diparut. Tambahkan 2 sendok makan air masak. Saring lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Aduk kemudian diminum tiga kali sehari. ***



Sumber: Intisari