kesehatan

Friday, December 02, 2005

TEKANAN DARAH

TEKANAN DARAH

Tekanan darah adalah tekanan yang dikenakan oleh darah ke atas dinding-dinding saluran darah arteri utama.

bullet

Tekanan adalah paling tinggi semasa jantung mengepam darah (contraction). Proses ini dikenali sebagai systolic.

bullet

Tekanan darah paling rendah berlaku semasa darah memasuki semula jantung (relaxation). Proses ini dikenali sebagai diastolic.

Tekanan darah diukur dalam unit mm Hg (Hg mewakili merkuri) dan bacaannya adalah bergantung kepada umur. Bacaan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti keadaan emosi (rasa tension, takut, gementar dsb). Tekanan darah yang tinggi dikenali sebagai hypertension, manakala yang rendah dikenali sebagai hypotension.

Carta di bawah menunjukkan bacaan bagi orang yang normal mengikut saranan WHO.

Contohnya seorang lelaki berusia 23 tahun sepatutnya:

bullet

mempunyai tekanan darah systolic antara 114 hingga 142 mm Hg, dan

bullet

mempunyai tekanan darah diastolic antara 62 hingga 88 mm Hg.

Bacaan tekanan darah dibaca dalam bentuk systolic/diatolic. Oleh itu sekiranya bacaan systolic ialah 120 dan diastolic 80, ianya ditulis sebagai 120/80.

Umur

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-

Lelaki

S

114-142

114-142

113-145

112-148

113-151

114-158

118-170

123-177

128-184

128-188

133-197

D

62-88

63-87

63-91

64-94

67-95

69-97

71-103

72-104

75-107

72-106

72-106

Perempuan

S

108-134

107-137

109-139

110-144

112-152

114-166

119-175

122-178

128-188

136-196

140-202

D

60-84

61-85

63-87

65-91

67-93

68-100

71-101

72-104

74-106

76-106

75-107

Carta di bawah ini menunjukkan tekanan darah mengikut kategori (dari Joint National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of high blood pressure):

Kategori

Systolic (mm Hg)

Diastolic (mm Hg)

Normal

kurang daripada 130

kurang daripada 85

Tinggi - Normal

130 - 139

85 - 89

Hypertension Stage 1 (Mild)

140 - 159

90 - 99

Hypertension Stage 2 (Moderate)

160 - 179

100 - 109

Hypertension Stage 3 (Severe)

180 - 209

110 - 119

Hypertension Stage 4 (Very severe)

lebih daripada 210

lebih daripada 120

Untuk sebarang intrepretasi berkaitan bacaan tekanan darah, sila rujuk dengan doktor anda.

Tip untuk mengurangkan risiko tekanan darah

  1. Senaman seperti angkat berat dsb. Senaman dua atau tiga kali seminggu boleh membantu membakar lemak dan memperbaiki metabolisma glukosa di dalam badan.

  2. Dapatkan binatang peliharaan seperti kucing. Ia boleh membantu mengurangkan tekanan perasaan.

  3. Jadi seorang yang lebih optimistik (berfikiran positif).

  4. Pergaulan sosial yang baik boleh mengurangkan stress dan depression. Sertai kelab sukarela dsb.

  5. Meditasi selama beberapa minit sehari - sembahyang, yoga dsb.

  6. Amalkan pengambilan makanan tambahan CoEnzyme Q10. Sila lihat di sini.

  7. Tukar kerjaya kepada yang kurang memberi tekanan kepada anda.

  8. Bercuti sekali sekala.

  9. Amalkan pengambilan makanan berasaskan soya.

PENTING: Sila rujuk kepada doktor anda sebelum mengambil apa-apa ubat atau menjalani rawatan untuk mengawal tekanan darah tinggi.

Muka Depan
Rencana
Farmasi Anis
Internet
Rencana Melayu
Rencana Inggeris
Disclaimer
Kerjaya
Bincang (email)
Cawangan
Download
Komen
Buku Pelawat
Forum
Link
al tekanan darah tinggi.

Thursday, December 01, 2005

Hipertensi

Hipertensi dll
Monday, 10 Jan 2005
Djoko Susanto --- Brisbane, Australia
Saya seorang dosen di salah satu PTN di Malang dan sekarang ini sedang tugas belajar di University of Queensland, Brisbane, Australia untuk mengambil program Doktor. Pada tahun 1994, melalui check-up kesehatan yang dilakukan di Surabaya untuk program Master di Melbourne, dokter mengatakan kalau saya memiliki tekanan darah tinggi. Saat itu tekanan darah saya 140/... Setelah selesai study saya jarang-jarang melakukan check-up tensi, baru kalau merasa flu saya ke dokter sekalian check juga tekanan darah saya. Dari beberapa kali saya ke dokter memang sepertinya ada kecenderungan darah saya agak tinggi. Tapi dokter selalu memberikan obat penurun darah tinggi dan Alhamdulillah ada hasilnya.

Sekarang ini, saya sedang melakukan regular check-up hanya khusus untuk melihat perkembangan tensi darah saya. Dari beberapa kali check up, terlihat kecenderungan naik dari 140/100 terus naik 150/100 terus naik lagi 160/110.

Diawal pemerikasaan, saya sudah meminta pada dokter agar diberi obat penurun darah tinggi, tapi dokter tidak mau memberi. Saat tensi darah saya menunjukkan 160/110 baru dokter memberikan obat Zanidip, yang mengandung lercanidipine hydrochloride 10 mg (equivalent to lercanidipine 9.4 mg). Obat ini berefek samping, seperti: flushing, swelling of the ankles, feet or lower legs, headache, dizziness, gastrointestinal disturbances (heartburn, nausea, epigastric pain or diarrhoea), fatigue or sleepiness.

Tapi apa yang terjadi justru saya merasakan sakit kepala, setelah saya minum satu tablet sebelum tidur. Sakit itu tidak mereda sampai sore keesokan harinya. Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan untuk minum obat tsb. Saya mengubungi dokter dan menceritakan keadaan itu. Dokter merekomendasikan untuk tidak melanjutkan juga untuk minum obat itu.

Seminggu sebelum ketemu dengan dokter, saya mencoba untuk minum air putih agak banyak dari biasanya dan saya rutinkan jalan kaki selama 30-45 menit tiap hari. Sejak 7 bulan terakhir saya memang jarang olah raga. Alhamdulillah tensi darah saya agak turun ke 140/100. Terapi itu saya lakukan mengingat dari check up urine saya didapati sel darah merah dan protein, kata dokter ginjal saya tidak normal. Hal ini membuat saya jadi worry.

Pada saat yang sama, saya juga diet tidak mengkonsumsi garam sama sekali, kopi, soft drink, daging, dan Saya bukan perokok dan peminum alkohol. Praktis saya hanya makan nasi dan sayuran segar serta buah-buahan. Asumsi saya, turunnya tensi darah saya itu karena upaya saya itu.

Hari senin, 4 Oktober 2004 besok, saya kembali chek tensi lagi. Saya juga berdoa semoga ada kemajuan yang berarti.

Disamping tensi itu, saya juga merasakan backpain disekitar leher dan tulang iga kiri. Untuk itu saya masih terapi pisioterapi dan alhamdulillah sudah agak baik, hanya sesekali saya merakan kesemutan ditangan kiri saya. Saya asumsikan hal ini karena salah urat (Jawa: Kecetit) setelah saya membawa barang bawaan (buku2)yang agak banyak dari Indonesia ke Brisbane selepas penelitian saya terakhir (Agustus 2004) kemarin. Tadi saya merasakan sakit kepala dibagian kanan yang frekuensinya agak sering. Asumsi saya migrain.

Nah, berdasarkan keadaan saya yang demikian itu, apa yang harus saya lakukan untuk:
1. Menurunkan tensi darah saya?
2. Menghilangkan rasa kesemutan dikanan kanan saya?
3. Menghilangkan sakit kepala sebelah saya itu?
4. Apakah tensi saya juga ada korelasinya dengan stres yang kadang saya alami karena tuntutan akademik?

Atas tanggapan dan nasihat dokter yang budiman, saya sampaikan terima kasih banyak.

Hormat saya,

Djoko Susanto
85 Ninth Avanue, St. Lucia
Brisbane, Qld 4067




Jawaban:
Hi, Djoko Susanto, membaca riwayat perjalanan keluhan dan penyakit Anda, saya menduga, hulu dari semua keluhan Anda selama ini memang dari tekanan darah Anda yang berfluktuasi. Kemungkinannya bisa dua, Atau memang ada bakat warisan darah tinggi, atau kondisi kejiwaan Anda yang menjadikan Anda berstatus high normal hypertension.
Dalam status begitu, sesuai dengan kriteria WHO, seberapa bisa diatasi tanpa obat. Kita dapat melakukan seperti yang sudah Anda kerjakan selama ini, yaitu berjalan kaki rutin (harus rutin) setiap hari sedikitnya 40 menit berjalan cepat (brisk walking), sampai tersengal-sengal, turunkan berat badan jika melebihi ideal weight (berat badan (Kg) dibagi dengan tinggi badan (meter), indeksnya harus sekitar 20-23)., dan batasi garam dapur (bukan stop sama sekali).
Pastikan lemak darah (lipid) tidak meninggi, sehingga boleh bebas makan daging, susu, dan telur, kecuali bila berat badan berlebih.
Untuk kegundahan pikiran, dapat melakukan relaksasi, dengan bermeditasi, atau yang sejenis itu.
Bila dengan cara non-obat tensi Anda bisa terpaku pada nilai 130/90 paling tinggi, biarkan tanpa perlu minum obat. Obat baru diminum bila dengan upaya tanpa-obat itu tensi masih cenderung sekitar 140/95, atau lebih.
Pilihan obat antihipertensi biasanya dimulai dari yang paling ringan, yakni golongan thiazide (tablet HCT, hydrochlorothiazide). Baru jika dengan hanya yang enteng belum mencapai tensi yang dianggap normal (high normal), perlu ditambah antihypertension, sekarang banyak dipilih golongan captopryl. Dan jika dengan kombinasi ini pun masih juga belum membuahkan hasil, dipertimbangkan memakai yang dari generasi yang lebih mutakhir.
Semua obat hipertensi jelek efek sampingnya. Pilihan konservatif, selalu dipakai yang paling enteng, dan bukan yang generasi baru.
Ihwal nyeri kepala mungkin bukan dari tekanan darah, melainkan dari mata.
Jika berkacamata, periksalah rutin setahun dua kali, siapa tahu myopianya harus nambah. Jika kacamata tidak sesuai dengan kebutuhan mata, keluhannya nyeri kepala yang tidak jelas.
Keluhan di punggung, di lengan, dan di mana-mana yang Anda keluhkan itu, bisa jadi bagian dari gejala stres (malstress) yang mungkin Anda derita sepanjang urusan akademik, dan itu wajar, tanpa perlu dikoreksi, sebab takut kebanyakan obat. Berupayalah lebih tenang (autosuggestion), lewat doa, semedi, dan sejenis itu.
Saya kira, kasus Anda bukan sesuatu yang perlu dirisaukan. Penyebabnya jelas ada, dan penanggulangannya pun bisa dilakukan do by yourself. Tak ada yang salah dengan Anda selama ini, kecuali kedisiplinan Anda mengukur tensi yang perlu lebih tertib. Bye.

Pembunuh Nomor Tiga itu Bernama Stroke

Pembunuh Nomor Tiga itu Bernama Stroke

JAKARTA - LIFE begin at forty, hidup dimulai di usia 40. Sebab di usia kepala empat inilah seseorang tengah berada di puncak karir. Di usia ini pula seseorang tengah menikmati apa yang menjadi perjuangannya sejak usia 20 hingga 30-an. Sayangnya, di usia ini pula, penyakit stroke mencari mangsa.
“Banyak dijumpai kasus stroke menyerang orang usia 40-an, di mana seseorang sedang dalam masa produktif. Alangkah tragis bila di usia muda ini harus hidup di atas kursi roda atau berbaring di tempat tidur hanya karena penanganan stroke yang terlambat,” ujar Patricia M. Widjaya, Sp, kepala Bagian Radiologi di Rumah Sakit Husada, Jakarta.
Stroke adalah serangan mendadak pada otak akibat pembuluh otak tersumbat atau pecah. Biasanya kondisi ini akan diikuti dengan gejala seperti nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran dan kejang mendadak. Juga terjadi gangguan daya ingat, keseimbangan dan gangguan orientasi tempat, waktu dan orang.
Jenis stroke sendiri ada dua macam, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Pada stroke iskemik terjadi proses arteriosklerosis atau darah terlalu kental yang membuat pembuluh darah otak tersumbat. Sumbatan ini terjadi akibat lepasnya bekuan yang berasal dari lokasi lain. Sedangkan stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah akibat dinding pembuluh rapuh atau anomali-anomali bawaan pada usia muda.
Menurut Patricia, pasien stroke iskemik kerap terlambat ditangani akibat masyarakat kurang memahami bahaya stroke. “Umumnya, jika seorang anggota keluarga terserang stroke iskemik, tidak langsung dibawa ke rumah sakit. Mereka hanya membaringkan penderita saja. Kalau dilihat kondisi membaik maka dianggap kesehatannya sudah pulih,” ungkap Patricia.
Padahal stroke iskemik bisa dipulihkan kalau ditangani dengan cepat, tidak lebih dari tiga jam setelah serangan terjadi. Penanganan awal yang paling menentukan adalah dengan cara deteksi.

Teknik Deteksi
Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging untuk mengevaluasi kasus stroke atau Cerebrovascular Disease (CVD), yaitu CT scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut.
Patricia berpendapat jika pasien stroke iskemik ditangani dengan cepat dan tepat menggunakan paket pemeriksaan CT scan dan MRI maka stroke yang berkelanjutan bisa pulih kembali.
Lebih jauh Patricia menjelaskan langkah pemeriksaan CT scan terhadap otak polos, potongan aksial dari basis crani sampai vertex. Bila ada tanda-tanda stroke hemoragik maka pemeriksaan selesai sampai di tahap ini. Namun kalau CT scan normal atau tidak ada tanda-tanda akut infark maka pemeriksaan dilanjutkan dengan MRI.
RS. Husada menyediakan sarana MRI dengan tesla tinggi, yaitu 1,5 tesla. MRI adalah suatu alat diagnostik gambar berteknologi canggih yang menggunakan medan magnet, frekuensi radio tertentu dan seperangkat komputer untuk menghasilkan gambar irisan penampang tubuh manusia.
Dengan ukuran tesla yang lebih tinggi maka akan dihasilkan gambar lebih tajam. Kemampuan membuat irisan penampang sangat tipis, yaitu 1-2 milimeter, sehingga detil struktur jaringan tulang rawan terlihat lebih jelas.
Selain mendeteksi stroke, MRI juga bisa mendeteksi kelainan jaringan di leher, tumor, infeksis atau abses, proses degenerasi, trauma, kelainan bawaan dan sumbatan pembuluh darah. Pemeriksaan stroke dengan MRI ini, menurut Patricia, hanya tepat bagi stroke akut yang kurang dari tiga jam, adanya defisit neurologi yang nyata dan terjadi trombosit.

Terapi
Setelah menjalani deteksi teknis, pasien stroke harus menjalani perawatan umum. Menurut Prof. DR. Dr. SM.Lumbantobing, SpS (K), ahli penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), perawatan umum sangat diperlukan apabila kesadaran pasien menurun. Biasanya perawatan ini dilakukan setelah diadakan pemeriksaan penunjang rutin, mencakup hemoglabin, hematokrit, eritrosit, lekosi, masa pendarahan serta pembekuan, dan seterusnya.
Pada tahap perawatan umum harus diperhatikan jalan nafas pasien. Jika jalan nafas tersumbat maka lendir harus disedot untuk mencegah kekurangan oksigen. Masuknya cairan, kalori dan elektrolit juga harus dipantau dengan baik. Di samping itu harus dicegah terjadinya peningkatan suhu dengan cara pemberian obat anti piretik atau kompres.
Peranan terapi anti-hipertensi pada fase akut stroke masih kontraversial di antara ahli medis. Ada dugaan bahwa menurunkan tekanan sistemik dapat memperburuk aliran darah selebral yang mengakibatkan kerusakan iskemik,” jelas Lumbantobing. Mengobati tekanan darah umumnya dilakukan bila tekanan diastole melebihi 140 mm Hg atau tekanan sistole melebihi 220 mm Hg. Ada pula pakar yang mengambil standar batas lain, yaitu tekanan astole lebih besar dari 220 mm Hg.
Umumnya tekanan darah meningkat pada fase akut stroke. Peningkatan tekanan darah ini dapat disebabkan oleh stres, rasa nyeri, kandung kencing yang penuh dan tekanan intrakranial yang meninggi. Bila iskemia didapati cukup berat maka sebagian sel saraf otak mati atau sekarat. Saraf yang mati ini tidak dapat ditolong. Yang bisa dilakukan tim medis adalah berusaha agar saraf yang sekarat jangan sampai mati. Saat inilah dibutuhkan suatu terapi khusus bagi pasien.

Pembunuh Nomor Tiga
Lumbantobing berpendapat bahwa banyak masyarakat awam yang tidak menyadari bahwa stroke sangat berbahaya. Informasi ini sering tidak didapat oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Yang perlu diketahui adalah sesungguhnya stroke merupakan keadaan gawat darurat. Stroke membutuhkan penanganan segera, sama halnya dengan jantung. Jika pada jantung disebut serangan jantung, maka stroke bisa disebut sebagai serangan otak.
Jumlah penderita stroke di Indonesia kian meningkat dari tahun ke tahun. Jangan disepelekan, sebab penyakit ini sudah menjadi pembunuh nomor tiga di Indonesia setelah penyakit infeksi dan jantung koroner. Sekitar 28,5 persen penderita penyakit stroke di Indonesia meninggal dunia.
Di Eropa, stroke merupakan penyakit berbahaya kedua setelah penyakit jantung koroner. Di antara 100 pasien rumah sakit, sedikitnya dua orang merupakan penderita stroke. Jika tidak ditangani dengan segera maka penderita stroke bisa berakhir dengan kematian atau kecacatan, yakni lumpuh dimensial atau pikun dan gangguan lain seperti sulit bicara dan melakukan kegiatan lainnya.
Untuk mencegah “the silent killer” ini maka seseorang dianjurkan untuk mengurangi rokok, melakukan olah raga teratur, membatasi minuman beralkohol, dan menghindari stres berlebihan. Mereka yang berpotensi tinggi terkena stroke adalah penderita hipertensi, kencing manis, pecandu rokok dan alkohol, serta penderita stres berat.(mer)

Pembunuh Nomor Tiga itu Bernama Stroke

Pembunuh Nomor Tiga itu Bernama Stroke

JAKARTA - LIFE begin at forty, hidup dimulai di usia 40. Sebab di usia kepala empat inilah seseorang tengah berada di puncak karir. Di usia ini pula seseorang tengah menikmati apa yang menjadi perjuangannya sejak usia 20 hingga 30-an. Sayangnya, di usia ini pula, penyakit stroke mencari mangsa.
“Banyak dijumpai kasus stroke menyerang orang usia 40-an, di mana seseorang sedang dalam masa produktif. Alangkah tragis bila di usia muda ini harus hidup di atas kursi roda atau berbaring di tempat tidur hanya karena penanganan stroke yang terlambat,” ujar Patricia M. Widjaya, Sp, kepala Bagian Radiologi di Rumah Sakit Husada, Jakarta.
Stroke adalah serangan mendadak pada otak akibat pembuluh otak tersumbat atau pecah. Biasanya kondisi ini akan diikuti dengan gejala seperti nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran dan kejang mendadak. Juga terjadi gangguan daya ingat, keseimbangan dan gangguan orientasi tempat, waktu dan orang.
Jenis stroke sendiri ada dua macam, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Pada stroke iskemik terjadi proses arteriosklerosis atau darah terlalu kental yang membuat pembuluh darah otak tersumbat. Sumbatan ini terjadi akibat lepasnya bekuan yang berasal dari lokasi lain. Sedangkan stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah akibat dinding pembuluh rapuh atau anomali-anomali bawaan pada usia muda.
Menurut Patricia, pasien stroke iskemik kerap terlambat ditangani akibat masyarakat kurang memahami bahaya stroke. “Umumnya, jika seorang anggota keluarga terserang stroke iskemik, tidak langsung dibawa ke rumah sakit. Mereka hanya membaringkan penderita saja. Kalau dilihat kondisi membaik maka dianggap kesehatannya sudah pulih,” ungkap Patricia.
Padahal stroke iskemik bisa dipulihkan kalau ditangani dengan cepat, tidak lebih dari tiga jam setelah serangan terjadi. Penanganan awal yang paling menentukan adalah dengan cara deteksi.

Teknik Deteksi
Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging untuk mengevaluasi kasus stroke atau Cerebrovascular Disease (CVD), yaitu CT scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut.
Patricia berpendapat jika pasien stroke iskemik ditangani dengan cepat dan tepat menggunakan paket pemeriksaan CT scan dan MRI maka stroke yang berkelanjutan bisa pulih kembali.
Lebih jauh Patricia menjelaskan langkah pemeriksaan CT scan terhadap otak polos, potongan aksial dari basis crani sampai vertex. Bila ada tanda-tanda stroke hemoragik maka pemeriksaan selesai sampai di tahap ini. Namun kalau CT scan normal atau tidak ada tanda-tanda akut infark maka pemeriksaan dilanjutkan dengan MRI.
RS. Husada menyediakan sarana MRI dengan tesla tinggi, yaitu 1,5 tesla. MRI adalah suatu alat diagnostik gambar berteknologi canggih yang menggunakan medan magnet, frekuensi radio tertentu dan seperangkat komputer untuk menghasilkan gambar irisan penampang tubuh manusia.
Dengan ukuran tesla yang lebih tinggi maka akan dihasilkan gambar lebih tajam. Kemampuan membuat irisan penampang sangat tipis, yaitu 1-2 milimeter, sehingga detil struktur jaringan tulang rawan terlihat lebih jelas.
Selain mendeteksi stroke, MRI juga bisa mendeteksi kelainan jaringan di leher, tumor, infeksis atau abses, proses degenerasi, trauma, kelainan bawaan dan sumbatan pembuluh darah. Pemeriksaan stroke dengan MRI ini, menurut Patricia, hanya tepat bagi stroke akut yang kurang dari tiga jam, adanya defisit neurologi yang nyata dan terjadi trombosit.

Terapi
Setelah menjalani deteksi teknis, pasien stroke harus menjalani perawatan umum. Menurut Prof. DR. Dr. SM.Lumbantobing, SpS (K), ahli penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), perawatan umum sangat diperlukan apabila kesadaran pasien menurun. Biasanya perawatan ini dilakukan setelah diadakan pemeriksaan penunjang rutin, mencakup hemoglabin, hematokrit, eritrosit, lekosi, masa pendarahan serta pembekuan, dan seterusnya.
Pada tahap perawatan umum harus diperhatikan jalan nafas pasien. Jika jalan nafas tersumbat maka lendir harus disedot untuk mencegah kekurangan oksigen. Masuknya cairan, kalori dan elektrolit juga harus dipantau dengan baik. Di samping itu harus dicegah terjadinya peningkatan suhu dengan cara pemberian obat anti piretik atau kompres.
“Peranan terapi anti-hipertensi pada fase akut stroke masih kontraversial di antara ahli medis. Ada dugaan bahwa menurunkan tekanan sistemik dapat memperburuk aliran darah selebral yang mengakibatkan kerusakan iskemik,” jelas Lumbantobing. Mengobati tekanan darah umumnya dilakukan bila tekanan diastole melebihi 140 mm Hg atau tekanan sistole melebihi 220 mm Hg. Ada pula pakar yang mengambil standar batas lain, yaitu tekanan astole lebih besar dari 220 mm Hg.
Umumnya tekanan darah meningkat pada fase akut stroke. Peningkatan tekanan darah ini dapat disebabkan oleh stres, rasa nyeri, kandung kencing yang penuh dan tekanan intrakranial yang meninggi. Bila iskemia didapati cukup berat maka sebagian sel saraf otak mati atau sekarat. Saraf yang mati ini tidak dapat ditolong. Yang bisa dilakukan tim medis adalah berusaha agar saraf yang sekarat jangan sampai mati. Saat inilah dibutuhkan suatu terapi khusus bagi pasien.

Pembunuh Nomor Tiga
Lumbantobing berpendapat bahwa banyak masyarakat awam yang tidak menyadari bahwa stroke sangat berbahaya. Informasi ini sering tidak didapat oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Yang perlu diketahui adalah sesungguhnya stroke merupakan keadaan gawat darurat. Stroke membutuhkan penanganan segera, sama halnya dengan jantung. Jika pada jantung disebut serangan jantung, maka stroke bisa disebut sebagai serangan otak.
Jumlah penderita stroke di Indonesia kian meningkat dari tahun ke tahun. Jangan disepelekan, sebab penyakit ini sudah menjadi pembunuh nomor tiga di Indonesia setelah penyakit infeksi dan jantung koroner. Sekitar 28,5 persen penderita penyakit stroke di Indonesia meninggal dunia.
Di Eropa, stroke merupakan penyakit berbahaya kedua setelah penyakit jantung koroner. Di antara 100 pasien rumah sakit, sedikitnya dua orang merupakan penderita stroke. Jika tidak ditangani dengan segera maka penderita stroke bisa berakhir dengan kematian atau kecacatan, yakni lumpuh dimensial atau pikun dan gangguan lain seperti sulit bicara dan melakukan kegiatan lainnya.
Untuk mencegah “the silent killer” ini maka seseorang dianjurkan untuk mengurangi rokok, melakukan olah raga teratur, membatasi minuman beralkohol, dan menghindari stres berlebihan. Mereka yang berpotensi tinggi terkena stroke adalah penderita hipertensi, kencing manis, pecandu rokok dan alkohol, serta penderita stres berat.(mer)

Turunkan Trigliserida & Kolesterol Pakai Herbal


Turunkan Trigliserida & Kolesterol Pakai Herbal

Jakarta, Selasa




Tanaman obat terbukti dapat menurunkan kolesterol maupun trigliserida darah. Karena murah dan mudah didapat, Dr. Setiawan Dalimartha menyarankan penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.

Anto (53) mengasup sebuah alpukat masak setiap hari selama tiga bulan. Ia tidak menambahkan gula pasir, sebab karbohidrat sederhana ini bisa meningkatkan trigliserida darah. Kadar trigliserida dan kolesterol total yang dianjurkan di bawah 200 mg/dl. Setelah tiga bulan, trigliserida Anto menjadi 170, sebelumnya 270 mg/dl, sedangkan kolesterol total dari 220 mg/dl menjadi 190. Dengan profil lemak seperti itu, pegal di pundak kiri dan kanan tak perna ia rasakan lagi.

Di Hati

Trigliserida, menurut Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua II PDPKT (Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur), dibentuk di hati dari gliserol dan lemak yang berasal dari makanan dengan rangsangan insulin atau dan kelebihan kalori akibat asupan yang berlebihan. Konsumsi alkohol, makanan manis, santan, dan karbohidrat secara berlebihan akan meningkatkan kadar trigliserida.

Kolesterol dikenal sebagai penyebab utama terjadinya aterosklerosis. Akibatnya, saluran pembuluh darah, khususnya pembuluh darah koroner, menjadi sempit dan menghalangi aliran darah di dalamnya. Keadaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke.

Peningkatan kolesterol juga terjadi akibat menurunnya pengeluaran (ekskresi) kolesterol ke usus melalui asam empedu atau produksi kolesterol di hati meningkat. Kolesterol cenderung meningkat pada orang yang kegemukan, kurang olahraga, stres, dan perokok berat.

Kolesterol yang berasal dari lemak adalah zat yang berguna untuk menjalankan fungsi tubuh. Sebagai sumber energi, lemak memberikan kalori paling tinggi. Satu gram lemak
menghasilkan 9 kalori, sedangkan karbohidrat hanya 4 kalori.

Lemak terdiri atas lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Karbohidrat dan lemak di dalam tubuh akan diproses menjadi suatu senyawa yang disebut asetil koenzim-A. Dari asetil koenzim-A ini terbentuk beberapa zat penting, seperti asam lemak, trigliserida, fosfolipid, dan kolesterol.

Sekitar 80 persen kebutuhan kolesterol dihasilkan oleh tubuh, selebihnya dari makanan tinggi kolesterol. Sebaliknya, lemak tak jenuh dari tetumbuhan, seperti minyak kedelai, tidak banyak berpengaruh pada peningkatan kolesterol darah.

Selain untuk proses metabolisme, kolesterol untuk membungkus jaringan saraf (mielin), melapisi selaput sel, dan pelarut vitamin.

Khasiat Penyembuhan

Alpukat mengandung asam folat, asam pantotenat, niasin, vitamin B1,vitamin 86, vitamin C, vitamin E, fosfor, zat besi, kalium, magnesium, dan glutation, juga kaya akan serat dan asam lemak tak jenuh tunggal. Kandungan ini yang mampu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol darah.

Bawang merah (Cepae bulbus), mengandung senyawa flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan dan menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan gula darah. Bawang putih (Allii bulbus), bahan aktifnya sallyl cysteine, suatu komponen thioallyl yang mempunyai khasiat hipolipidemik dan antitrombotik.

Jati belanda (Guezuma ulmifolia.lamk) bermanfaat menurunkan kadar lemak dan kolesterol darah melalui kandungan lendir, tanin, dan alkaloidnya. Ketiga zat itu meski memiliki mekanisme kerja yang berbeda, saling menunjang dalam menurunkan kadar lemak dan kolesterol darah.

Dijelaskan oleh Djoko Hargono, pemerhati obat alami, bila digunakan secara oral, kandungan lendir daun jati belanda akan mengembang di dalam lambung. Hal ini akan menyebabkan tertekannya nafsu makan, sehingga mengurangi gugus amino.

Temulawak (Curcumae rhizoma) mempunyai aktivitas kolagoga (memperlancar pengeluaran empedu ke usus).

Angkak, sering disebut beras merah Cina, adalah sejenis cendawan berwarna merah, bernama Latin Monascus purpureus. Angkak bisa digunakan untuk membuat arak merah yang terbuat dari beras, sebagai bahan pengawet makanan, dan untuk obat. Berdasarkan penelitian, angkak mampu menurunkan kadar kolesterol darah.

9 Resep Praktis

Mengonsumsi tanaman obat, baik daun, biji, akar, maupun buahnya, tidak berarti makan tanaman itu sebanyak-banyaknya. Konsumsi ramuan tersebut dengan komposisi dan dosis tertentu. Karenanya, kata Drs. Sudjaswadi, cara membuat ramuan, komposisi, dosis, dan waktu pemakaian harus dipelajari dengan baik lagi benar.

Berikut beberapa resep peluruh kolesterol dan trigiserida.

1. Alpukat. Bahan: 0,5 - 1,5 buah alpukat matang. Cara Pemakaian: Buah alpukat dimakan mentah. Lakukan setiap hari.

2. Belimbing manis. Bahan: 2 buah belimbing manis ukuran besar. Cara Pemakaian: Buah
belimbing dimakan setelah makan pagi dan malam, masing-masing 1 buah.

3. Angkak. Bahan: 1/2 sendok teh angkak. Cara Pemakaian: Angkak ditumbuk halus, dimasukkan ke dalam cangkir lalu diseduh dengan 3/4 cangkir air panas. Minum airnya selagi hangat. Lakukan setiap hari.

4. Labu siam. Bahan: 1 buah labu siam ukuran sedang. Cara Pemakaian: Buah labu dikupas, potong kecil-kecil dan dijus atau diparut, peras airnya dan saring. Kumpulan airnya diminum sekaligus.

5. Sambiloto. Bahan: 20 gram herba sambiloto kering. Cara Pemakaian: Direbus dengan 3 gelas hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring, lalu diminum sekaligus, lakukan setiap hari.

6. Jamur kuping putih. Bahan: 10 gram jamur kuping putih kering. Cara Pemakaian: Jamur putih dipotong-potong secukupnya, lalu direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Tambahkan sedikit pemanis buatan. Setelah dingin, airnya diminum dan jamurnya boleh dimakan.

7. Bawang merah. Bahan: 20 gram bawang merah segar. Cara Pemakaian: Bawang merah diiris tipis-tipis, dimakan bersama nasi. Lakukan 3 kali sehari dengan ukuran yang sama.

8. Kunyit. Bahan: 10 gram rimpang kunyit segar. Cara Pemakaian: Rimpang kunyit dibersihkan, lalu diiris tipis-tipis. Rebus dalam air 2 gelas hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring dan diminum sekaligus. Lakukan hal ini 3 kali sehari, selama 12 minggu.

9. Temulawak. Bahan: 3 jari rimpang temulawak segar. Cara Pemakaian: Rimpang temulawak dikupas kulitnya, lalu diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin, endapannya dibuang dan airnya diminum. Lakukan setiap hari.@

http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0509/15/070327.htm

Minum Angkak Menurunkan Lemak & Tekanan Darah
Terhambatnya Kerja Enzim Mengontrol Lemak




Oleh: Ardiansyah Mahasiswa Doktoral di Laboratorium Nutrisi, Universitas Tohoku, Jepang

Mendengar nama angkak, sepertinya bukan nama yang asing lagi di telinga kita, apalagi wabah demam berdarah yang beberapa waktu lalu sering dikaitkan dengan obat tradisional yang konon dapat meningkatkan trombosit darah.

Hanya dengan diseduh air panas, disaring, dibiarkan dingin, selanjutnya angkak dapat diminum. Beberapa pasien penderita demam berdarah yang mengonsumsi angkak menyebutkan, angkak ternyata dapat meningkatkan trombosit darah.

Hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida adalah kondisi di mana jumlah kolesterol dan trigliserida darah berlebihan sehingga berpotensi menyebabkan penyakit kardiovaskuler, seperti aterosklerosis (penumpukan lemak), jantung koroner, dan hipertensi.

Data terakhir menyebutkan, hingga tahun 2010 penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit peringkat teratas penyebab kematian. Indonesia sebagai negara berkembang juga menunjukkan angka prevalensi penyakit ini terus meningkat dan merupakan penyebab kematian pertama, menggantikan penyakit akibat infeksi.

Pada tulisan ini akan dikemukakan kegunaan angkak yang ternyata memiliki potensi untuk menurunkan lemak darah dan tekanan darah (hipertensi).

Apa itu angkak?

  • Angkak atau beras merah adalah produk fermentasi menggunakan kapang Manascus sp berasal dari negara China.

Pembuatan pertama dilakukan oleh Dinasti Ming yang berkuasa pada abad ke-14 sampai abad ke-17. Dalam teks tradisional The Ancient Chinese Pharmacopoeia disebutkan bahwa angkak digunakan sebagai obat untuk melancarkan pencernaan dan sirkulasi darah.

Angkak juga telah digunakan sebagai makanan suplemen yang dapat dikonsumsi setiap hari. Beberapa spesies kapang telah digunakan untuk memproduksi angkak, di antaranya adalah Monascus purpureus, M pilosus, dan M anka. Negara-negara Taiwan, Jepang, Korea, dan Hongkong memproduksi angkak untuk keperluan sebagai pewarna alami makanan.

Di Indonesia, beberapa peneliti mencoba melakukan penelitian tentang angkak. Di antara peneliti tersebut adalah Srikandi Fardiaz dari IPB dan Kris Herawan Timotius dari UKSW Salatiga. Fardiaz menggunakan limbah cair tapioka untuk Monascus purpureus dan limbah padat tapioka untuk Neurospora sitophila.

Hasil uji toksisitas menunjukkan, pigmen angkak cukup aman digunakan dalam pangan/makanan, mengurangi penggunaan nitrit dalam memperbaiki warna merah daging olahan seperti sosis dan ham daging sapi, serta menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan perusak berspora seperti Bacillus cereus dan Bacillus stearothermophilus. Sedangkan Timotius menggunakan beras dan jagung sebagai substrat padat untuk menghasilkan pigmen Monascus.

Disebutkan juga oleh Timotius bahwa ada beberapa warung makan di Kota Salatiga telah menggunakan pigmen Monascus sebagai zat pewarna pada makanannya.

Khasiat angkak

  • Akhir-akhir ini usaha untuk mencari komponen bioaktif dari sumber pangan, baik tanaman, hewan, dan mikroorganisme telah menjadi upaya dari para peneliti yang bergelut di bidang pangan dan gizi.

Salah satu upaya tersebut adalah penemuan angkak yang telah terbukti sebagai bahan alami yang dapat mengurangi gejala-gejala penyakit akibat gizi lebih.

Wang, et al, (2000) berhasil membuktikan bahwa angkak dapat menurunkan jumlah lemak darah tikus Sprague Dawley (SD), percobaan ini dilakukan selama enam bulan. Tepung angkak dengan jumlah 2 persen ditambahkan pada pakan kontrol dengan kandungan fruktosa tinggi, dapat menurunkan kandungan trigliserida, kolesterol, very low density lipoprotein (VLDL), dan low density lipoprotein cholesterol (LDL-C).

Hsieh dan Tai (2003) berhasil membuktikan bahwa penambahan seduhan angkak dapat menurunkan tekanan darah pada tikus SD yang diinjeksi dengan fruktosa. Tsuji, et al (1992) juga menyebutkan bahwa salah satu produk fermentasi beni-koji yang menggunakan kapang Monascus pilosus diketahui dapat menurunkan tekanan darah pada tikus spontaneously hypertensive rat (SHR) dan manusia (sebagai volunteer) yang mengalami hipertensi.

Mevinolin dan lovastatin adalah dua komponen biaoktif yang diketahui terdapat di dalam angkak sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa-senyawa ini diketahui sangat efektif dalam terapi hiperkolesterolemia karena kemampuannya untuk menghambat kerja enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA reductase (HMG-CoA reductase); enzim yang bertanggung jawab dalam proses sintesis (pembentukan) kolesterol.

Dengan terhambatnya kerja enzim ini, maka dapat dipastikan dapat mengontrol pembentukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Senyawa gamma-aminobutyric acid (GABA) dan acetylcholine chloride adalah dua komponen aktif yang terkandung di dalam angkak diketahui dapat sebagai hypotensive agent sehingga menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah.

Makanan suplemen

  • Meskipun penelitian-penelitian di atas diperoleh dari percobaan menggunakan hewan, data yang diperoleh dapat diekstrapolasikan ke manusia.

Data yang didapatkan sebagai informasi awal dijadikan bahan kajian lebih lanjut tentang pemanfaatan angkak sebagai bahan untuk menurunkan jumlah lemak pada penderita hiperlidemia dan hipertensi.

Penyajian angkak dengan cara diseduh menggunakan air panas dapat dijadikan saran yang paling sederhana cara penyajian/konsumsinya. Selain itu, komponen-komponen bioaktif yang terkandung di dalam angkak dapat diformulasikan sebagai makanan suplemen dalam bentuk kapsul atau tablet yang dengan mudah setiap saat bisa dikonsumsi. Semoga!

http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0511/28/101940.htm

Tuesday, November 29, 2005

Bahaya Kurang Tidur

Banyak orang menganggap kurang tidur merupakan hal biasa padahal menurut sebuah penelitian dari Universitas Pennsylvannia, kekurangan tidur sama berbahaya dengan tidak tidur.

Para peneliti menemukan orang yang tidur hanya empat sampai enam jam per malam bereaksi lebih lambat dibanding mereka yang tidur selama delapan jam. Kondisi ini juga sama pada mereka yang tidak tidur selama dua malam walaupun mereka mengatakan tidak merasa lelah padahal ini adalah awal dari sebuah masalah.

Menurut penelitian orang dewasa membutuhkan tidur selama delapan jam dalam satu hari. Jumlah ini akan bervariasi dari satu orang ke orang lain tergantung jumlah kegiatan yang dilakukan.

Penelitian yang dilakukan pada 48 orang dewasa sehat yang berumur 21 sampai 38 tahun, usia dimana paling dikaitkan dengan kekurangan tidur akibat tuntutan pekerjaan.

Kekurangan tidur mungkin tidak terlalu berpengaruh pada penampilan rutinitas sepanjang hari namaun dapat memicu masalah fisik seperti:

Obesitas: Tidur memegang peranan dalam kemampuan tubuh untuk mengeluarkan neurohormon karena ketika jumlah pengeluaran hormon menurun, kesempatan bertambah berat badan meningkat.

Tekanan darah: Tekanan darah secara alami akan turun selama tidur. Namun akibat kekurangan tidur dapat memicu hipertensi dan masalah kardiovaskular.

Diabetes: Kemampuan tubuh menggunakan insulin dapat terganggu akibat kekurangan tidur sehingga memicu diabetes.

Menurut National Sleep Foundation dalam sebuah polling tahun 2002 di Amerika ditemukan sebanyak 47 juta orang dewasa tidak mendapatkan jumlah minimal tidur yang mereka butuhkan setiap malam.

Naah...jangan sepelekan istirahat ya..Mari kita coba atur porsi bekerja dan istirahat kita sebaik mungkin agar terhindar dari penyakit di kemudian hari.